Friday, March 29, 2013

Life in Japan Edition 2013.03.30: Xmas & Easter

Hello semuanya,

Sudah hampir 3 bulan lebih hidup di negeri matahari terbit ini; banyak hal-hal yang tidak pernah disangka sebelum tinggal disini. Di bayangan dan dalam realita Japan sangat berbeda. Kehidupan disini sungguh menyenangkan; semua dimulai dari orang-orangnya juga.

Orang Jepang dikenal sangat disiplin dan walaupun mereka kesaanny menutup diri tetapi sesungguhnya merek adalah pribadi-pribadi yang bertanggung jawab tinggi dan memliki kesadaran sosial yang lebih tinggi lagi. Mayoritas penduduk Jepang beragama Shinto atau turunan dari agama Buddha akan tetapi mereka tetap 'embraces' tradisi dari agama lain. Walau itu merupakan tradisi agama-agama lain tapi merek atidak melihat itu sebagai "Agama" lain, tapi yang mereka serap adalah intisari dari tradisi-tradisi itu sendiri.

Christmas atau natal di Jepang mungkin kalau di kita akan menganggap itu adalah hari raya untuk Kristen/Katolik, akan tetapi di sini, Christmas adalah celebration of Joy and Happiness, sepanjang bulan Desember hampir di semua kota besar di Jepang akan memasang semua ornamen Natal, sehingga suasana Natalnya sangat terasa. Walau merek tidak merayakannya tetapi meraka merasakan semnagat Christmas disana, mall-mall penuh dengan ornamen Xmas, jalan-jalan dipenuhi denga lampu-lampu yang sangat bagus. Walaupun mereka beragama Shinto, tetapi pada saat itu akan saling mengucapakan Merry Christmas tanpa harus takut-takut; yang dimaksud Merry Christmas disini mungkin bukan selamat hari natalnya, tetapi selamat berlibur dan berkumpul, nikmati joy and happiness pada masa ini, spend time with families and friends.

 

Dan bukan kebetulan jika pada tanggal 1 January merupakan hari libur utama di Jepang, bukan karen mengikuti kalendar gregorian tahun baru, akan tetapi memang secara tradisi Jepang merayakan 1January sebagai tahun baru Jepang (Shogatsu) juga dan mereka merayakannya dengan sangat baik. Semua anak-anak muda kan muncul di perayaan ini, anak-anak perempuan akan memakai pakaian kimono tradisionalnya, festival makanan di mana-mana dan suasananya justru beda dengan perayaan hingar bingar New Year di Indonesia.

 

Dan pada hari ini satu hari sebelum hari Minggu Paskah, disini dangat ramai dengan ornamen telur-telur paskah dan kelinci-kelinci paskah. Masyarakat Jepang juga bukan khusus merayakan hari Paskah disini tetapi mereka ikut dalam semangat Paskah dimana umat Kristiani merayakan setelah puasa 40 hari yang dimulai pada hari Rabu Abu. Dimana-mana telur paskah :)

 

Well guys, inti dari tulisan kali ini adalah mungki kita harus melihat dari masyarakat Jepang bahawa walau kita bukan seagama tapi kita bisa ikut merasakan semangat dari tradisi itu. Kita mengiuti semangatnya bukannya kita mau pindah agama atau apa, akan tetapi kita ini hidup berdampingan satu sama lain, hidup bersosial. Tentunya ita juga akan senang jika ada umat lain yang meghargai tradisi kita. Betul itu?

OK, see you on my next topic

No comments:

Post a Comment